Terletak di Desa Plataran Banyurejo, Tempel Sleman, Watu Jagal adalah sebuah tempat yang memiliki sejarah kelam yang melibatkan penghukuman pada masa penjajahan Belanda. Tempat ini dikenal luas sebagai lokasi eksekusi, di mana kepala para penghianat bangsa dipenggal sebagai hukuman. Watu Jagal menyimpan misteri peristiwa pembunuhan penduduk pribumi pada tahun 1940, sebelum Indonesia merdeka.
Watu Jagal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbentuk bulat dengan bagian tengah yang cekung, digunakan untuk memenggal kepala manusia. Bagian kedua terdiri dari dua batu yang menyerupai balok dan berbentuk lonjong, tempat badan manusia diletakkan. Salah satu saksi mata peristiwa ini adalah Sugiyono, seorang warga Plataran, yang saat itu berusia 8 tahun.
Baca juga : Obyek Wisata Alam, Sejarah di Tempel Sleman : Watu Jagal
Selain tempat eksekusi, Watu Jagal juga memiliki elemen-elemen alam lainnya, seperti pohon beringin tua, beberapa goa yang dianggap sakral seperti goa Kasembadan dan goa Jurangdalem, serta air terjun, pertemuan Sungai Progo dan Sungai Krasak, dan embung Sri Rejeki.
Tidak hanya memiliki sejarah kelam, Watu Jagal juga menjadi rute dan tempat istirahat bagi para penggowes sepeda, seperti Randiman dan teman-temannya pada tahun 2021.
Meskipun kini menjadi objek pariwisata yang menghadirkan keindahan alam dan kebudayaan, Watu Jagal tidak bisa melepaskan diri dari misteri dan kesedihan dari masa lalu. Tempat ini mengingatkan kita akan pengkhianatan terhadap bangsa sendiri dan bagaimana anak bangsa dihukum karena mata-mata bagi Belanda.
Menurut Mas Joko Lisandono, Watu Jagal dulunya adalah tempat eksekusi pancung pada masa penjajahan Belanda dan terletak di Plataran Banyurejo, Tempel Sleman. Namanya, “Watu Jagal,” mencerminkan kengerian dan kesedihan dari masa lalu.
Namun, seiring perkembangan zaman, Watu Jagal telah berkembang menjadi objek pariwisata yang berkontribusi pada ekonomi lokal dengan berbagai aktivitasnya. Hal ini sejalan dengan semangat #EpicenturmofGrowth dalam memajukan ASEAN 2023 di Indonesia, di mana aktivitas pariwisata di Watu Jagal mendukung ketahanan ekonomi.
