ANKARA, Turki Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki tenggara dan Suriah Senin pagi, merobohkan bangunan dan membuat penduduk yang panik berhamburan keluar di malam musim dingin yang dingin. Setidaknya 31 tewas, dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat, dikutip dari marketwatch.com
Petugas penyelamat dan penduduk yang menggunakan senter sedang mencari melalui tumpukan puing-puing logam dan beton yang kusut di salah satu kota yang dilanda bencana. Orang-orang di jalan berteriak jadi korban Gempa hebat ini, teriak kepada orang lain di dalam gedung apartemen yang sebagian roboh, miring dengan berbahaya.
Baca Juga : Obyek Wisata Alam, Sejarah di Tempel Sleman : Watu Jagal
Gempa tersebut, terasa hingga Kairo, berpusat di utara kota Gaziantep sekitar 60 mil dari perbatasan Suriah. Bersama dengan beberapa kota, daerah ini adalah rumah bagi jutaan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang saudara yang telah berlangsung lama di negara mereka. Turki, yang berbatasan dengan Suriah di utara, menampung jumlah pengungsi Suriah terbesar di dunia.
Di sisi perbatasan Suriah, gempa menghancurkan wilayah yang dikuasai oposisi yang dipenuhi dengan beberapa juta pengungsi Suriah dengan sistem perawatan kesehatan yang jompo setelah bertahun-tahun perang. Sedikitnya 11 orang tewas di satu kota, Atmed, dan banyak lagi yang terkubur di reruntuhan, kata seorang dokter di kota itu, Muheeb Qaddour, kepada The Associated Press melalui telepon.
“Kami khawatir jumlah korban tewas mencapai ratusan,” kata Qaddour, mengacu pada barat laut yang dikuasai pemberontak. “Kami berada di bawah tekanan ekstrim.” Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa “tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim” ke daerah yang dilanda gempa.
